Abstract :

Indonesia is ranked second in the world with the highest number of TB cases after India. The trend in the case detection rate of tuberculosis cases for all types per 100,000 population in Lampung Province, Indonesia, during 2016-2020 tends to increase. This research aims to analyze factors related to the incidence of pulmonary TB. This case-control study with a sample of 58 respondents (29 in the case group and 29 in the control group) was conducted in the work area of one of the public health centers in South Lampung Regency, starting September-October 2023, using purposive sampling. The research instrument consists of a questionnaire sheet. Data analysis used Chi-square and logistic regression tests. The results of the study showed that the factors associated with the incidence of pulmonary TB in this study area were age (OR= 3.90; 95% CI = 2.28-6.65), nutritional status (OR= 3.72; 95% CI = 1, 23-11, 16), economic status (OR= 4, 22; 95% CI = 1, 40-12, 65), home hygiene (OR= 6, 89; 95% CI = 2, 17- 21.80), smoking habits (OR: 4.71, 95% CI = 1.48-15.03), and the history of pulmonary TB in the immediate family (OR: 3.57, 95% CI = 1.12-11 .37). The dominant factors associated with the incidence of pulmonary TB in this area are economic status (OR= 34.31; 95% CI= 1.56-753.26) and history of pulmonary TB in the immediate family (OR= 37.67; 95% CI = 1.75-809.26). It is necessary to provide education on risk factors for the incidence of tuberculosis, especially about reducing close contact between TB patients and family members, for example, by wearing masks and not throwing away TB patient waste.

---

Keywords :

Case-control study, Disease History, Economic Status, Factors., Indonesia, Tuberculosis

---

References :

1. Adhitya S, Liena S., (2015). Jurnal Kesehatan masyarakat faktor-faktor terjadinya tuberculosis.
2. Arpiah, A., and Herlina, N. (2020). Hubungan antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas. Studi Literature Review, 2(1).
3. Badan Pusat Statistik Lampung. (2023). Lampung Dalam Angka Tahun 2023.
4. Blum, H. L. (1981). Planning for Health. New York: Human Science Press.
5. Basrowi, Juariyah Siti (2010), “Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur”. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, volume 7 nomor 1, April 2010.
6. Budi, I. S. et al. (2018) ‘Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang’, 17(2), pp. 87–94.
7. Butarbutar, M. H. (2018). Hubungan Perilaku dan Sanitasi Lingkungan dengan Pasien TB Paru. Journal of Borneo Holistic Health, 1(1), 51–61.
8. Ministry of Health of Indonesia. (2002). Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
9. Fitriany, M. S., Farouk, H. H., dan Taqwa, R. (2016). Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan (Studi Di Desa Segiguk Sebagai Salah Satu Desa Penyangga Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu Selatan). Jurnal Penelitian Sains, 18(1), 41–46.
10. Global Tuberculosis Report (2022). https://ayosehat.kemkes.go.id/indonesia-raih-rekor-capaian-deteksi-tbc-tertinggi-di-tahun-2022
11. Hidayati, A., dan Darni, Z. (2018). Penerapan Pendidikan Kesehatan Perawatan TB Paru. JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 2(2), 10–25.
12. Ministry of Health of Indonesia. (2022). Pofil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
13. Mishra, A., Chaturvedi, P., Datta, S., Sinukumar, A., Joshi, P., dan Garg, A. (2015). Harmful Effects of Nicotine. Indian Journal of Medical and Paediatric Oncology, 36(1).
14. Nurjanah, A., Rahmalia, F. Y., Paramesti, H. R., Laily, L. A., Nisa, A. A., dan Nugroho, E. (2022). Determinan Sosial Tuberculosis di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1), 71–82.
15. Purnama, G. S. (2017). Diktat Inspeksi Sanitasi Lingkungan. Universitas Udayana.
16. Lampung Provincial Health Office. (2019). Rencana Strategis (Renstra) PD Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 (Revisi).
17. Rusnoto, R. (2016). Hubungan Riwayat Penyakit Tb Anggota Keluarga Dan Kondisi Rumah Dengan Terjadinya Penyakit Tb Paru Pada Pasien Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak. The 3rd Universty Research Colloquium.
18. Sangadji, W. N. (2020). Modul Sesi 8 Penyakit Yang Dapat Ditularkan Melalui Udara (Tuberkuosis). Universitas Esa Unggul.
19. Saputra, M. R., & Herlina, N. (2021). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas, Studi Literature Review.
20. Sikumbang, R. H., Eyanoer, P. C., and Siregar, N. P. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian TB paru pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2018. Ibnu Sina; Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 21(1), 32–43.
21. Sutriyawan et, al.( 2022) Faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberculosis, Jurnal Ilmiah Kesehatan.
22. Tandang, F., Amat, A. L. S., and Pakan, P. D. (2018). Hubungan Kebiasaan Merokok pada Perokok Aktif dan Pasif dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Cendana Medical Journal (CMJ), 6(3), 382–390.
23. World Health Organization. (2022). Global tuberculosis report 2022.
24. Yuniar, I. and Lestari, S. D. (2017). Hubungan Status Gizi dan Pendapatan terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Kebumen pada Tahun 2015.Vol 1. Hal 18–25
25. Yusuf, R. N., and Nurleli, N. (2018). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Tb Paru. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 1(1), 35–44.